Komitmen Cocoa Life Dukung Agroforestri untuk Keberlanjutan Sektor Kakao di Indonesia

 Radar -Nusantara | Jakarta -Permintaan pasar internasional yang tinggi menjadikan kakao sebagai salah satu komoditas perkebunan dengan prospek cerah. Namun, tantangan seperti perubahan iklim yang berdampak pada kesejahteraan petani kakao menjadi ancaman yang perlu dihadapi.

Menyadari hal ini, Cocoa Life, program keberlanjutan kakao dari Mondelez International, menggelar workshop bertema “Mendorong Lanskap Agroforestri Kakao Berkelanjutan” untuk mempromosikan perlindungan hutan dan praktik berkebun kakao yang lebih ramah lingkungan.

Andi Sitti Asmayanti, Director Sustainability, South East Asia di Mondelez International, menjelaskan bahwa workshop ini merupakan bagian dari komitmen Cocoa Life untuk mendukung pengembangan bisnis kakao yang lebih menguntungkan bagi petani, sekaligus melindungi dan memulihkan hutan. “Melalui workshop ini, kami ingin meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perlindungan hutan dan mendorong penerapan agroforestri yang lebih berkelanjutan,” ujarnya, 16 Desember 2024.

Agroforestri, yang menggabungkan tanaman non-kakao seperti kelapa, durian, dan pohon kayu seperti jati dan sengon, bertujuan untuk menaungi tanaman kakao dan membantu mitigasi perubahan iklim. Praktik ini juga memberikan sumber pendapatan tambahan bagi petani, meningkatkan hasil panen kakao, dan mendukung kesejahteraan mereka.

Merijanti Punguan Pitaria, Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian, menyambut positif inisiatif Cocoa Life. “Industri kakao di Indonesia memiliki potensi besar untuk mendukung ekonomi nasional, dan kami berharap program ini dapat meningkatkan pendapatan petani kakao sekaligus menginspirasi pihak lain untuk mendukung penguatan posisi Indonesia dalam industri kakao global,” ujarnya.

Cocoa Life, yang dimulai pada 2012, berfokus pada tiga hal utama: meningkatkan keuntungan bisnis kakao untuk petani, meningkatkan kesejahteraan komunitas kakao, dan melindungi serta memulihkan hutan. Program ini telah berhasil memberdayakan 243.000 petani di 3.200 komunitas di delapan negara penghasil kakao utama, termasuk Indonesia. Di Indonesia, Cocoa Life telah menjangkau lebih dari 31.000 petani dan mendistribusikan lebih dari 6 juta bibit kakao serta 332.000 bibit pohon penaung untuk meningkatkan keberlanjutan sektor ini.

Andi Sitti Asmayanti menambahkan bahwa Cocoa Life berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk mitra dan pemerintah, untuk menciptakan masa depan sektor kakao yang lebih baik dan berkelanjutan. “Kami berharap melalui inisiatif ini, kita dapat menciptakan sinergi yang positif dan meningkatkan ketahanan kebun kakao terhadap perubahan iklim, sambil meningkatkan kesejahteraan petani,” pungkasnya.(Sedney,)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post “Jatuh Cinta Seperti di Film-Film” Kembali ke Bioskop, Merayakan Cinta dan Kejayaan di Layar Lebar
Next post Utusan Iblis Film Horor Psychological Terbaru Produksi DLK Pictures Gelar Galapremier