
Proyek PSN Murni Investasi Swasta dan Tidak Gusur Warga
Radar-Nusantara | Jakarta – Manajemen PIK 2 akhirnya buka suara terkait berbagai isu negatif yang beredar di masyarakat. Dalam konferensi pers terbaru, pihak manajemen menegaskan bahwa Proyek Strategis Nasional (PSN) di kawasan PIK 2 sepenuhnya merupakan investasi swasta dan tidak menggunakan dana APBN. Selain itu, proyek ini juga dipastikan tidak menggusur warga serta justru memberikan manfaat ekonomi signifikan.
Perbedaan PIK 2 dan PSN
Perwakilan manajemen menjelaskan bahwa PIK 2 dan PSN adalah dua proyek yang berbeda. PIK 2 merupakan proyek real estate yang telah berjalan sejak 2009, sementara PSN baru mulai berjalan pada Maret 2024 dan mencakup area di luar perencanaan awal PIK 2. Dengan luas mencapai 1.800 hektar, PSN ini bertujuan mengembangkan kawasan tersebut menjadi destinasi wisata yang terintegrasi.
Investasi Murni Swasta Tanpa Dana APBN
PSN di PIK 2 termasuk dalam 49 proyek swasta dari total 233 PSN yang ditetapkan pemerintah. Dengan nilai investasi sebesar Rp39,7 triliun, proyek ini sepenuhnya dibiayai oleh pihak swasta tanpa melibatkan anggaran negara. Manajemen menegaskan bahwa tidak ada dana APBN yang digunakan dalam pengembangan kawasan ini.
Tidak Ada Penggusuran Warga
Menanggapi tudingan terkait penggusuran, manajemen memastikan bahwa lahan yang digunakan adalah milik negara, bukan lahan warga. Dengan demikian, proses pembangunan tidak merugikan masyarakat sekitar. “Ini penting untuk diluruskan agar tidak terjadi simpang siur informasi,” tegas Tony, perwakilan manajemen PIK pada sejumlah wartawan (12/1.
Revitalisasi Mangrove, Bukan Perusakan
Isu lain yang mencuat adalah dugaan perusakan mangrove. Manajemen membantah tegas tudingan tersebut. Dari total lahan 1.800 hektar, hanya 91 hektar yang merupakan area mangrove. Justru, pihak pengelola telah melakukan revitalisasi hingga mencapai 515 hektar, yang berarti meningkatkan kualitas dan luas kawasan mangrove.
Dampak Ekonomi Positif
Proyek PSN di PIK 2 diperkirakan akan membuka lapangan pekerjaan bagi sekitar 6.500 tenaga kerja secara langsung. Selain itu, efek berganda dari proyek ini diproyeksikan akan menciptakan hingga 13.000 lapangan kerja tambahan di sektor usaha pendukung seperti restoran dan tenant lainnya.
Transparansi dan Edukasi Masyarakat
Manajemen PIK 2 mengajak media dan masyarakat untuk melihat proyek ini secara objektif berdasarkan data. Mereka menekankan pentingnya pemberitaan yang faktual guna menghindari penyebaran informasi yang menyesatkan.
“PSN ini bukan hanya proyek pembangunan, tetapi juga langkah nyata dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Tony, perwakilan manajemen PIK.
Dengan klarifikasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami manfaat dan dampak positif dari pengembangan PSN di PIK 2.
(Sedney)