
Sosok Kartini di Era Modern, Perempuan Visioner di Balik Roda Logistik dan Rasa Nusantara
Radar-Nusantara | Jakarta – Di mata banyak orang, Sukmawati adalah cerminan Kartini masa kini. Ia melampaui batas-batas tradisional tentang peran perempuan, mengambil posisi sebagai penggerak, pembaru, sekaligus penjaga nilai. Keberaniannya dalam menekuni dua industri yang sangat berbeda dan komitmennya terhadap pemberdayaan menjadikan dirinya figur inspiratif yang layak menjadi panutan.

Dengan karyanya, Sukmawati bukan hanya membangun perusahaan—ia sedang membangun peradaban, dengan rasa, logistik, dan harapan sebagai bahan dasarnya.
Ketika banyak orang memilih untuk fokus pada satu bidang usaha demi menjaga kestabilan bisnis, Sukmawati justru mengambil jalan yang berbeda. Ia merangkul dua dunia yang sangat kontras—logistik dan kuliner—dan menjadikannya sebagai fondasi kekuatan ekonomi yang tidak hanya tumbuh, tetapi juga memberi dampak sosial yang luas. Di balik sosok yang tenang dan bersahaja, tersimpan tekad kuat dan visi tajam seorang pemimpin perempuan masa kini.
Sebagai CEO dari dua perusahaan strategis, PT Bona Tiga Jaya Abadi dan PT Sukses Kuliner Nusantara, Sukmawati telah membuktikan bahwa perempuan memiliki kapasitas penuh untuk mengelola industri besar sekaligus menjalankan misi pemberdayaan. Ia tidak hanya menjalankan bisnis demi keuntungan, tetapi menghidupkan nilai-nilai budaya, sosial, dan keberlanjutan di setiap lini perusahaannya.
Menaklukkan Medan Bisnis yang Maskulin
PT Bona Tiga Jaya Abadi adalah cermin dari kemampuan Sukmawati dalam menavigasi dunia logistik yang selama ini didominasi oleh laki-laki. Sejak transformasi manajemen pada 2003, perusahaan ini berkembang menjadi penyedia layanan pengiriman nasional yang andal, menjangkau dari pusat-pusat kota besar hingga daerah-daerah terpencil di Indonesia bagian timur.
Dengan armada yang lengkap dan sistem logistik terintegrasi, perusahaan ini menjadi mitra strategis bagi puluhan perusahaan pelayaran dan ratusan pelanggan dari berbagai sektor. Di balik keberhasilan ini, ada sentuhan kepemimpinan Sukmawati yang cermat, inovatif, dan kolaboratif.
Kuliner sebagai Jembatan Budaya dan Ekonomi
Tak hanya piawai di dunia logistik, Sukmawati juga menjadikan kuliner sebagai ruang aktualisasi visi sosialnya. Melalui PT Sukses Kuliner Nusantara, ia membawa semangat pelestarian budaya Indonesia ke dalam bisnis makanan. Bagi Sukmawati, masakan Indonesia bukan sekadar produk, tetapi warisan yang harus dijaga dan dikembangkan.
Perusahaan ini tak hanya menyajikan cita rasa autentik, tapi juga menjadi wadah tumbuhnya pelaku UMKM dan pengusaha kuliner lokal. Di tengah gempuran tren kuliner modern dan makanan asing, Sukmawati hadir sebagai pelindung rasa Indonesia.
Kepemimpinan yang Mengakar di Komunitas
Komitmen Sukmawati dalam membangun ekosistem usaha yang inklusif juga tercermin dari perannya dalam berbagai organisasi. Sebagai Wakil Ketua II IWAPI Jakarta Utara dan ISMI DKI Jakarta, ia secara aktif mendorong pertumbuhan wirausaha perempuan, khususnya dari kalangan muslimah.
Baginya, perempuan bukan hanya pelengkap dalam roda ekonomi, tetapi pemain utama yang mampu menciptakan perubahan besar—asal diberi ruang, akses, dan dukungan yang tepat.
Filosofi Tumbuh Bersama
Seluruh kiprah Sukmawati berakar pada filosofi “Growing Together for the Future.” Ia tidak percaya pada pertumbuhan yang eksklusif, melainkan mendorong kolaborasi yang saling menguatkan antara perusahaan, komunitas, dan bangsa.
Visinya jelas: membangun masa depan di mana perempuan bisa berdiri sejajar dalam kepemimpinan, budaya bisa dilestarikan lewat inovasi, dan bisnis bisa menjadi sarana pemberdayaan, bukan sekadar alat pencetak laba.
(igo)