Menteri PKP Prioritaskan Buruh dalam Program Rumah Subsidi Terbesar Sepanjang Sejarah, ART dan Sopir Tak Luput Perhatian

Radar-Nusantara | Jakarta – Kabar gembira bagi kaum pekerja dan masyarakat berpenghasilan rendah! Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan bahwa buruh akan menjadi prioritas utama dalam program rumah subsidi pemerintah. Penegasan ini disampaikan dengan penuh semangat dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 yang berlangsung meriah di Universitas Pertamina, Kamis (1/5/2025).

 

Dalam acara bertema “Merajut Kebersamaan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Pekerja dan Produktivitas Nasional – May Day Is Kolaborasi Day” tersebut, Menteri Maruarar menjelaskan bahwa penyaluran rumah subsidi bagi buruh akan dilakukan melalui sistem seleksi yang ketat dan transparan, bekerja sama erat dengan berbagai serikat pekerja.

“Data calon penerima akan dikumpulkan oleh serikat pekerja, kemudian diverifikasi sesuai kriteria yang jelas, seperti batasan penghasilan, jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan, dan status kepemilikan rumah pertama. Ini bukan untuk investasi rumah kesepuluh,” tegasnya disambut tepuk tangan hadirin.

Lebih lanjut, Maruarar mengungkapkan sebuah pencapaian bersejarah dalam upaya pemerintah menyediakan hunian layak bagi masyarakat. “Untuk pertama kalinya sejak Indonesia merdeka, pemerintahan Presiden Prabowo telah mengalokasikan anggaran untuk 220 ribu unit rumah subsidi melalui APBN tahun ini. Ini adalah jumlah terbesar sepanjang sejarah!” serunya dengan bangga.

Ia menekankan bahwa keberhasilan program ini adalah buah dari sinergi yang kuat antar berbagai lembaga negara, termasuk Bank Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, serta kementerian dan lembaga terkait lainnya. “Kita tidak bisa hanya fokus pada Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tentara Nasional Indonesia (TNI), atau karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saja.

Kehadiran negara harus dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk petani, nelayan, Asisten Rumah Tangga (ART), sopir, dan pekerja sektor informal lainnya yang mungkin tidak memiliki gaji tetap namun memiliki penghasilan,” tandasnya.

Komitmen pemerintah untuk menjangkau seluruh pekerja ini semakin diperkuat dengan pengumuman bahwa Kementerian PKP bersama Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) tengah merancang skema khusus agar pekerja informal seperti ART juga dapat mengakses program rumah subsidi. “Jika negara hadir, kita harus berani menembus wilayah-wilayah yang selama ini dianggap sulit,” ujar Maruarar dengan optimisme.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Maruarar juga menyampaikan strategi kementeriannya dalam menarik investasi di sektor perumahan. Ia menjelaskan bahwa Wakil Menteri PKP Fahri Bachmid akan fokus pada upaya mendatangkan investor dari luar negeri. “Kami membuka seluruh data terkait ketersediaan lahan, proyek-proyek yang sedang berjalan, serta potensi yang dimiliki oleh BUMN. Kami ingin menciptakan kolaborasi yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dan pengusaha lokal,” paparnya.

Acara May Day 2025 ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting lainnya, termasuk Menteri Ketenagakerjaan Prof. Yassierli, S.T., M.T., PH.D, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer, Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon Napitupulu, dan Direktur Utama BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, serta perwakilan dari serikat buruh dan dunia usaha.

Semangat kolaborasi dan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja melalui program perumahan subsidi yang inklusif menjadi sorotan utama dalam peringatan Hari Buruh kali ini.

(Sedney)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Pesan Otto Hasibuan di Halal Bihalal Peradi: Hindari Permusuhan, Jaga Persatuan
Next post Sunan Kalijaga & Partner Mengawal Freddy Widjaja untuk Gugat Hak Waris Rp13 Triliun dari Konglomerat Sinar Mas