Mediasi Antara Ratu Meta dan Yogi Gagal, Proses Hukum Berlanjut Demi Anak-anak

Radar- Nusantara | Jakarta – Upaya mediasi antara penyanyi Ratu Meta dan sang suami, Yogi, di Polres Jakarta Timur pada hari ini, Rabu (28/05/2025), menemui jalan buntu. Mediasi yang berlangsung sekitar satu jam ini tidak menghasilkan kesepakatan, sehingga Ratu Meta melalui kuasa hukumnya, Machi Achmad, memutuskan untuk melanjutkan proses hukum demi mendapatkan keadilan dan pertanggungjawaban, terutama bagi kedua anaknya yang masih balita.

Machi Achmad menjelaskan bahwa mediasi gagal karena pihak Yogi belum menunjukkan tanggung jawab yang konkret, baik secara material maupun non-material. “Tadi belum ada titik temu dan akhirnya kami sepakat tidak melanjutkan mediasi tersebut dan kami akan tetap lanjut untuk menuntut gelar perkara untuk klien kami agar bisa dinaikkan,” ujar Machi. Ia menambahkan bahwa kliennya mengalami kerugian psikis dan fisik akibat situasi ini.

Sorotan utama dalam kasus ini adalah kondisi kedua anak Ratu Meta yang masih balita. Machi menyoroti bahwa Ratu Meta sudah berbulan-bulan tidak mendapatkan nafkah, bahkan harus menumpang di rumah temannya, sementara Yogi masih memiliki rumah dan tempat tinggal. “Ada anak-anak loh, ada dua malaikat kecil loh yang masih balita,” tegas Machi, menekankan pentingnya tempat tinggal yang layak bagi anak-anak.
Fokus Utama: Kesejahteraan Anak dan Gugatan Cerai Ratu Meta sendiri menegaskan bahwa prioritas utamanya adalah kesejahteraan anak-anaknya.

“Kalau aku sih lebih to the point aja ya sekarang ya pada intinya benar tadi kata yang di bahasa itu adalah poinnya ke anak-anak,” katanya. Ia berharap proses hukum ini bisa memberikan kejelasan status dan hak-hak anak-anaknya.

Meski masih berstatus istri sah secara hukum, Ratu Meta akan segera mengajukan gugatan cerai sebagai langkah tegas. Ia berharap statusnya jelas di kemudian hari tanpa menggugurkan proses pidana yang sedang berjalan.

Komunikasi Terputus, Nafkah Terabaikan

Ratu Meta juga mengungkapkan keprihatinannya atas komunikasi yang terputus antara Yogi dan anak-anak. Ia telah memberikan nomor telepon pengasuh anaknya agar Yogi bisa berkomunikasi, namun hampir sebulan terakhir tidak ada kontak. Bahkan, Yogi hanya sekali mengirim pesan WA dan tidak ada respons lagi setelah diminta membelikan susu untuk anak-anak.

“Beli susu berapa sih? Enggak ada Rp100.000 kok,” ujar Ratu Meta dengan nada kecewa, menyoroti minimnya inisiatif dari pihak Yogi. Ia berharap Yogi bisa menunjukkan itikad baik, setidaknya melalui telepon atau video call untuk anak-anaknya.

“Ada anak di sini, ada kerugian secara fisik, psikis, bahkan sampai perlindungan perempuan dan anak pun juga tanpa kami mengajukan aduan pun juga memanggil,” pungkas Machi Achmad.

Pihak Ratu Meta akan terus menuntut tanggung jawab penuh dari Yogi, termasuk tidak menutup kemungkinan melaporkan dugaan penelantaran anak jika tidak ada perubahan signifikan.

(Sedney)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post PT KUY Tempuh Jalur Hukum atas Pembatalan Gunadarma Java International Basketball Tournament 2024
Next post Gandhi Saraghi Rayakan Ulang Tahun dengan Merilis Single “Pura-pura Sayang” Karya Wahyu WHL