Rotary Menggandeng Kearifan Lokal: Semangat Bhinneka Tunggal Ika Dorong Imunisasi Polio di Tengah Outbreak Lokal
Radar- Nusantara | Tangerang – Rotary Area Jakarta, Bekasi, dan Tangerang (Distrik 3410) sukses menyelenggarakan peringatan Hari Polio Sedunia (World Polio Day) 2025 dengan fokus yang unik: memanfaatkan semangat persatuan Bhinneka Tunggal Ika untuk memperkuat kesadaran imunisasi di tengah munculnya kasus outbreak polio di beberapa wilayah Indonesia.
Acara puncak kampanye nasional bertajuk “One Day, One Fokus: Ending Polio—Celebrate End Polio with the Spirit of Bhineka Tunggal Ika” ini digelar meriah di halaman parkir Supermal Karawaci, Tangerang, pada Minggu pagi, 26 Oktober 2025.
Ancaman Nyata dan Komitmen Rotary
Dr. Ir Sanny Suharli, MM, District Governor Rotary Club Indonesia (Distrik 3410), menegaskan bahwa meskipun dunia telah mengalami kemajuan besar dalam pemberantasan polio berkat inisiatif global GPEI, ancaman penyakit ini di Indonesia masih nyata.
”Hari Polio Sedunia menjadi sangat penting karena berfungsi sebagai pengingat keras. Polio hanya bisa dicegah dengan imunisasi lengkap. Setiap anak berhak mendapatkan vaksin polio,” ujar Dr. Sanny. Ia menambahkan bahwa kemunculan kasus outbreak di beberapa daerah harus memicu peningkatan komitmen pemerintah, tenaga kesehatan, dan terutama masyarakat untuk segera melengkapi status imunisasi anak.
Kolaborasi Lintas Etnis dan Negara
Fokus pada Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan melalui kemitraan yang luas. Selain partisipasi perwakilan Kementerian Kesehatan RI, WHO, dan UNICEF Indonesia, acara ini secara khusus melibatkan:
- Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI): Keterlibatan PSMTI menyoroti upaya Rotary menjangkau seluruh lapisan dan kelompok masyarakat dalam kampanye kesehatan publik.
- Siswa Pertukaran Budaya Rotary: Kehadiran siswa dari Brasil, Belgia, Jepang, Taiwan, dan Spanyol melambangkan dukungan internasional terhadap upaya pemberantasan polio di Indonesia dan menegaskan status polio sebagai masalah kesehatan global.
- Rotaract LSPR: Representasi dari pemuda/mahasiswa menunjukkan transfer estafet kepedulian sosial kepada generasi muda.
Aksi Simbolis dan Edukasi Mendalam
Kegiatan di Karawaci tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga edukatif dan simbolis:
- Simbolis Penetasan Vaksin Polio: Lima bayi secara simbolis diberikan vaksin polio di hadapan publik, sebuah penegasan visual tentang betapa mudahnya mencegah polio.
- Fun Walk & Lomba Mewarnai: Kegiatan ini melibatkan 500 peserta dewasa dan anak-anak, mengemas pesan kesehatan yang serius dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
Dr. Jusuf Kristianto, MPH, PhD, Ahli Kesehatan Masyarakat dari Rotary Club Indonesia, memberikan penyuluhan mendalam tentang dampak sosio-ekonomi polio. “Jika seorang anak lumpuh akibat Polio, seluruh sistem keluarga terganggu. Ibu tidak bisa bekerja, kakak harus mengorbankan waktu sekolah, dan biaya pengobatan akan membebani ekonomi keluarga. Ini adalah lingkaran setan yang harus kita putus dengan vaksinasi,” jelasnya.
Kampanye di Tangerang ini juga merupakan bagian integral dari upaya pencatatan Rekor MURI nasional yang dipusatkan di Semarang, mencerminkan skala Gerakan Global untuk Kemanusiaan yang dilakukan Rotary dalam mewujudkan dunia bebas polio.
(Reporter: Sedney)
